Catatan Harian Miguela 2 - Ketemu Makhluk Baru

Holla, Miguel balik lagi! Akhirnya bisa pinjem laptop. Kemaren-kemaren aku ga sempet nulis, soalnya aku terserang demam blackpink dan susah mod*l. Untung majikanku bukan sutradara atau apalah, kalo iya pasti dibikinin sinetron yang judulnya, “Azab Pedih Kelinci Hapur Akibat Memakan Anggrek Tak Berdosa”. To be honest aku gak hapur, itu mah hanya khayalan aku aja sebagai bentuk simpati biar majikanku ada temen, soalnya dia udah hapur dan borok dari kecil. Maap.
Let me recall it. Oh iya, setelah seminggu aku bersua di rumah ini, majikanku membawa penghuni baru. Not literally majikanku, tapi bapake majikanku. Mereka adalah 2 ekor kelinci dengan jenis yang sama sepertiku. Bedanya, mereka lebih besar, beraura, tapi..mulutnya monyong.. Mungkin mereka terserang stroke selama di perjalanan. Mungkinnnnn.
Usut punya usut, mereka dibeli seharga 200ribu, berarti cepean satunya. Kalo di pasar burung tempat aku dulu hedon, harganya paling cuman 50ribu untuk ukuran sebesar itu. Hmmm tapi wajar aja mahal, mungkin majikan mereka yang dulu ngasih makannya pelet kelinci kualitas super campur Dunkin Donuts, dibanding aku yang cuman makan jukut dikasih kuah seblak..
Penghuni baru itu berbeda jenis kelamin. Yang betina bulunya berwarna putih bersih, matanya merah bak delima, badannya agak kerempeng. Dia dikasih nama Olive Oil. Yang jantan bulunya hitam agak kecoklatan, matanya sayu, mukanya berminyak, dan dia dikasih nama Jalantah.
Berita sedihnya, kita bobo satu kandang. Aku ngerasa gak enak kalo harus bobo sama kelinci asing. Yang lebih sedihnya lagi, kita ditaro di kandang bekas ayam. Sakit loh diginiin tuh.
Awalnya aku sksd ngajakin ngobrol mereka berdua, tapi yang ada aku malah gak diwaro. Mereka malah asik berduaan. Makan berdua, minum berdua, main berdua, eek berdua. Aku bete lah, mana sebel lagi liat si ceweknya, sok cantik berasa Nissa Sabyan, padahal dia lebih mirip kelinci kelindes galon.
Aku kelinci yang berjiwa muda berusaha berbesar hati menerima semua ini. Aku mencoba untuk sabar. Tapi lama-lama gak tahan juga liat mata Si Jalantah delak delek wae. Pengen nabok jadinya. Yaudah aku delekin balik. Eh dia malah makin menjadi. Dia popolotot bari enyoh. Aku pelototin balik. Suasana semakin memanas.
Dan..jadilah hari itu kita tawuran di kandang. For the first time in my lyfe.

Komentar

  1. Dan majikanku sangat jahat, ia bagaikan Thanos untukku sipenjajah yang mau enaknya doang, yang setiap harinya cuma memperhatikan aku,d memangku, dan mencubit cubit badanku, ia tidak tahu betapa sakitnya dicubit pas lagi tumbuh bisul. One more thing, majikanku tidak pernah memberiku makan, aku sangat sedih akan hal itu dan sangat kelaparan dan tidak bisa berbuat apa-apa, tapi ada uwane majikanku yang baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong yang mencarikan ku makanan dengan khlasnya mengarit jukut jukut kebon Bah Eye (kebun tetangga). Untung saja uwane majikanku tidak ketahuan ngarit, karena Bah Eye bagaikan Harimau Sumatera yang sangat ganas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer