Yang Tak Terlihat
Suara nyaring kokok ayam nyaris
membuatku terbangun. Ah, sebentar lagi pikirku. 5 Menit lagiiii saja. Bunga tidur ini
terlalu berharga untuk dilewatkan. Bisa dibilang, terlalu naif.
Bunga tidur itu terus saja berlari di kepalaku, kesana kemari seperti mencari yang tak ada. Ada apa
sebenarnya?
Aku belum pernah mengalami
hal seperti ini sebelumnya. Sulit untuk dijabarkan. Ia seperti menghampiriku, lalu
menghilang sedetik kemudian.
Lalu terdengar suara yang
sangat lirih, “Kemana saja kamu?”
Aku tersentak kaget, seolah
ia mengingatkanku akan masa laluku, masa-masa kelam yang sudah tertelan waktu. “Kamu
siapa?”
Tak ada jawaban.
Senyap..tak menunjukkan makna
sedikitpun.
Tak lama, aku merasakan angin semilir yang gelisah.
Dan ia berbisik padaku. Kaget
dong.
“Wahai anak muda, kamu
kemana saja? Tidakkah kau mengenaliku? Aku..adalah mimpi yang kau campakkan. Impian yang dulu kamu idam-idamkan. Sakitnya tuh disini. Aku..ya begini..terombang ambing tak berarah. Tak terlihat.
Tak bermakna. Kapan aku bisa segera lahir ke dunia ini? Kepalamu terlalu
sempit. Aku tidak bisa bergerak bebas untuk bisa menunjukkan bahwa aku ini
hebat. Aku ini diciptakan oleh seorang anak muda yang mempunyai sejuta mimpi,
yang sayangnya ia tidak mempunyai tekad untuk mewujudkannya. Ayolah, sampai
kapan kamu menggantungku seperti ini? Apakah aku harus pupus begitu saja?”
Aku terbangun.
Dan aku tersadar.
Mungkin..inilah saatnya untuk mewujudkan yang tak terlihat.
Untuk menjadi sesuatu yang
hebat dan bermanfaat bagi sesama, terlebih untuk semesta ini.
Komentar
Posting Komentar